PENGERTIAN ANGIN
Gambar
1. Teori dasar gerakan angin
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang
tinggi.
Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau
wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di
terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima
energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang
lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan
terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima
energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Contoh – contoh alat pengukur
angin:
Meskipun pada kenyataan angin
tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya, namun masih dapat diketahui
keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada benda – benda yang
mendapat hembusan angin. Seperti ketika kita melihat dahan – dahan pohon
bergerak atau bendera yang berkibar kita tahu bahwa ada angin yang
berhembus. Dari mana angin bertiup dan berapa kecepatannya dapat
diketahui dengan menggunakan alat – alat pengukur angin. Alat–alat pengukur
angin tersebut adalah :
- Anemometer, yaitu alat
yang mengukur kecepatan angin.
- Wind vane, yaitu alat
untuk mengetahui arah angin.
- Windsock, yaitu alat
untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan
angin. Biasanya ditemukan di bandara – bandara.
Selain dengan
menggunakan alat–alat pengukur angin, arah dan kecepatan angin juga
dapat diukur/diperkirakan dengan menggunakan tabel Skala Beaufort.
Contoh
tabel Skala Beaufort:
Skala Beaufort
|
Kategori
|
Satuan dalam km/jam
|
Satuan dalam knots
|
Keadaan di daratan
|
Keadaan di lautan
|
0
|
Udara Tenang
|
0
|
0
|
Asap
bergerak secara vertikal
|
Permukaan
laut seperti kaca
|
1~3
|
Angin lemah
|
≤ 19
|
≤ 10
|
Angin
terasa di wajah; daun-daun berdesir; kincir angin bergerak oleh angin
|
riuk
kecil terbentuk namun tidak pecah; permukaan tetap seperti kaca
|
4
|
Angin sedang
|
20~29
|
11~16
|
mengangkat
debu dan menerbangkan kertas; cabang pohon kecil bergerak
|
Ombak
kecil mulai memanjang; garis-garis buih sering terbentuk
|
5
|
Angin segar
|
30~39
|
17~21
|
pohon
kecil berayun; gelombang kecil terbentuk di perairan di darat
|
Ombak
ukuran sedang; buih berarak-arak
|
6
|
Angin kuat
|
40~ 50
|
22~ 27
|
cabang
besar bergerak; siulan terdengar pada kabel telepon; payung sulit
digunakan
|
Ombak
besar mulai terbentuk, buih tipis melebar dari puncaknya, kadang-kadang
timbul percikan
|
7
|
Angin ribut
|
51~ 62
|
28 ~33
|
pohon-pohon
bergerak; terasa sulit berjalan melawan arah angin
|
Laut
mulai bergolak, buih putih mulai terbawa angin dan membentuk alur-alur
sesuai arah angin
|
8
|
Angin ribut sedang
|
63~ 75
|
34~ 40
|
ranting-ranting
patah; semakin sulit bergerak maju
|
Gelombang
agak tinggi dan lebih panjang; puncak gelombang yang pecah mulai
bergulung; buih yang terbesar anginnya semakin jelas alur-alurnya
|
9
|
Angin ribut kuat
|
76~ 87
|
41~ 47
|
kerusakan
bangunan mulai muncul; atap rumah lepas; cabang yang lebih besar patah
|
Gelombang
tinggi terbentuk buih tebal berlajur-lajur; puncak gelombang roboh
bergulung-gulung; percik-percik air mulai mengganggu penglihatan
|
10
|
Badai
|
88~ 102
|
48~ 55
|
jarang
terjadi di daratan; pohon-pohon tercabut; kerusakan bangunan yang cukup
parah
|
Gelombang
sangat tinggi dengan puncak memayungi; buih yang ditimbulkan membentuk
tampal-tampal buih raksasa yang didorong angin, seluruh permukaan laut
memutih; gulungan ombak menjadi dahsyat; penglihatan terganggu
|
11
|
Badai kuat
|
103 ~117
|
56~ 63
|
sangat
jarang terjadi- kerusakan yang menyebar luas
|
Gelombang
amat sangat tinggi (kapal-kapal kecil dan sedang terganggu pandangan
karenanaya), permukaan laut tertutup penuh tampal -tampal putih buih
karena seluruh puncak gelombang menghamburkan buih yang terdorong
angin; penglihatan terganggu
|
12+
|
Topan
|
³118
|
³64
|
Udara
tertutup penuh oleh buih dan percik air; permukaan laut memutuh penuh
oleh percik-percik air yang terhanyut angin; penglihatan amat sangat
terganggu
|
Jenis-jenis Angin
Secara umum angin dapat dibagi
menjadi angin lokal dan angin musim.
Angin lokal terdapat 3 macam yaitu :
- Angin darat dan angin
laut.
Angin darat dan angin laut
terjadi akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam
menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan
melepas energi panas lebih cepat daripada lautan.
Angin darat terjadi ketika
pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari
akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di
lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan
konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan
udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke
laut. Angin darat terjadi pada tengah malam dan dini hari.
Sedangkan angin laut terjadi
ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi
panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas
daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan
digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari
laut ke darat. Angin laut terjadi pada sore dan malam hari.
Contoh: angin darat dan angin
laut :
Gambar
angin Laut (A) dan Angin Darat (B)
- Angin gunung dan angin
lembah
Gambar Angin Lembah
Angin lembah terjadi ketika
matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat
panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat
energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan
suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan
dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari
lembah menuju gunung.
Gambar
Angin gunung
Sedangkan pada sore hari
lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah
mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut
dinamakan angin gunung.
Angin Puting Beliung
Gambar
Angin puting beliung
- Angin Ribut/Puyuh
Biasa juga dikenal dengan puting
beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba – tiba,
mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh
permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan
angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal
dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu
gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus
menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di
darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama
daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore
hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan
musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 –
10 km, karena itu bersifat sangat lokal.
Angin
Periodik adalah :
Jenis angin yang berhembus secara periodik.
Gambar
Angin Monsun
Angin monsun adalah angin yang
berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu
dengan yang lain polanya akan berlawanan.
Angin monsun di Indonesia ada 2 macam yaitu:
- Angin Monsun Asia dan
- Angin Monsun Australia.
- Angin Monsun Asia
Angin ini berhubungan dengan angin baratan yaitu angin yang berasal
dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, dengan membawa uap air
lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia
bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan
dengan musim hujan di Indonesia.
Ketika matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa, maka daerah di
Belahan Bumi Utara mempunyai suhu udara yang panas dengan tekanan
udara cenderung rendah. Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan
Bumi Utara (daratan Asia) menuju Belahan Bumi Selatan (daratan Australia)
dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur.
Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin barat.
Gambar
Pola Angin Baratan
Gambar
Pola Angin Timuran
- Angin Monsum Australia
Angin ini berhubungan dengan angin timur yaitu angin yang berasal
dari daratan Australia. Ketika matahari berada di Belahan Bumi
Selatan, maka Belahan Bumi Selatan mempunyai suhu yang panas dan
tekanan udara yang tinggi maka pergerakan angin dari Belahan Bumi
Selatan (daratan Australia) menuju Belahan Bumi Utara (daratan
Asia).
Dampak-dampak yang ditimbulkan
angin kencang
Gambar
Dampak-dampak yang ditimbulkan angin puting beliung
Selain bermanfaat bagi
masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering
menimbulkan kerusakan menurut kriteria kecepatan antara lain :
- Angin Puting Beliung
Adalah angin yang berputar dalam waktu yang sangat singkat sekitar 3
sampai 5 menit, sering terjadi di darat dengan radius sekitar 5 – 10
km.
Angin puting beliung dapat membuat atap – atap rumah semi permanen
berterbangan dan dapat membuat pohon tumbang. Agar terhindar dari
terjangan angin puting beliung perlu di ambil langkah
antisipatif berikut :
- Menebang dahan – dahan
dari pohon yang rimbun dan tinggi untuk mengurangi beban berat pada
pohon tersebut.
- Memperkuat atap rumah
yang sudah rapuh
- Cepat berlindung atau
menjauh dari tempat kejadian, bila menetahui adanya indikasi akan
terjadi puting beliung.
Angin
Topan (Badai Tropis)
- Angin Topan (Badai
Tropis)
Angin Topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama
sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak
mencapai ribuan km, Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah
dilintasi angin tersebut, namun demikian untuk wilayah yang dekat
dengan angin topan akan merasakan dampak tidak langsungnya, antara
lain:
- Peningkatan kecepatan
angin > 20 knots atau 37 km/jam
- Gelombang tinggi >
2.5 m
- Hujan lebat dan angin
kencang pada radius 1000 km dari pusat badai
|
0 komentar:
Posting Komentar